Hosting Indonesia

Friday 10 June 2016

Perkembangan Pasar Online di Indonesia




Sis and Bro perlu kita ketahui bahwa Indonesia diproyeksi akan jadi raksasa bisnis e-commerce dengan transaksi jual beli online terbesar di Asia Selatan pada 2020 mendatang.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang mengeluarkan prediksi bahwa aksi korporasi besar-besaran yang dilakukan Alibaba terhadap Lazada.


Alibaba yang telah menggurita sebagai pemain e-commerce terbesar di China, belum lama ini mencaplok Lazada dengan penguasaan saham mayoritas sehingga bisa jadi 'controlling stake'.


Aksi korporasi ini pun tak luput dari pengamatan Menteri kita. Karena menurutnya, jika benar analisanya, maka aksi ini bisa saja berimbas positif bagi e-commerce Indonesia.


Lima tahun lagi, China akan menjadi raksasa Asia Utara dan Indonesia menjadi raksasa Asia Selatan. Bayangkan itu. Artinya, Alibaba sudah antisipasi roadmap e-commerce yang dibuat Indonesia.


Menurut perhitungan, transaksi perdagangan antara China dan Indonesia pada tahun lalu dari sektor barang konsumsi (goods) mencapai sekitar USD 45 miliar. Angka itu diyakini bisa meningkat pesat begitu e-commerce kedua negara terkoneksi.

Bisa saja aksi korporasi itu berdampak pada percepatan efisiensi kerja sama perdagangan maupun investasi kedua negara di masa depan. Satu yang pasti, sekarang mereka sudah hitung kita sebagai pasar e-commerce yang potensial dengan perkiraan valuasi USD 130 miliar di 2020.


Seperti yang Sis and Bro ketahui, bahwa Lazada adalah salah satu pemain e-commerce di Asia Tenggara dengan beroperasi di Singapura, Malaysia, Vietnam, Indonesia, dan Thailand. Dalam kalkulasi valuasi Lazada mencapai USD 1,5 miliar pada 2015.


Pemegang saham Lazada adalah Rocket Internet, Tesco Inc, dan Rocket and Investment AB Kinnevik. Rocket Internet sendiri mengalami kerugian hingga 197,8 juta euro dengan pendapatan 429 juta euro pada 2015 lalu.


Masuknya Alibaba menjadi penguasa baru Lazada sudah pasti bakal berimbas ke Indonesia. Hal ini kian menarik lantaran raksasa e-commerce China lainnya — JD.com —sudah lebih dulu menancapkan kukunya.


Sis and Bro, Alibaba dan JD.com (di Indonesia hadir dengan nama JD.id) merupakan dua pemain e-commerce kelas kakap dari Negeri Tirai Bambu. Keduanya mengisi posisi satu dan dua di tabel persaingan e-commerce China.


Seperti dilansir Nikkei, pada tahun 2015 lalu JD mengukir pertumbuhan 78% gross merchandise volume (GMV) — yang berarti total value dari produk dan jasa yang terjual dalam layanan onlinenya — dibandingkan pada tahun sebelumnya.


Sementara Alibaba 'cuma' mencatatkan GMV 30% yang didapatkan perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma itu dari layanan business to consumer mereka.


Namun dari segi angka, Alibaba masih mengungguli JD, dengan torehan GMV sampai 2,95 triliun yuan atau setara dengan USD 460 miliar untuk periode di tahun 2015. Sementara JD harus puas dengan raihan 462 miliar yuan GMV. 


Meski demikian, bos JD menyebut pencapaian perusahaan di tahun 2015 tersebut sudah memuaskan. Pertumbuhan pada tahun 2015 kemarin melampaui perkiraan dari manajemen JD sendiri.


Selain itu posisi JD cukup kuat jika berbicara segmen online direct sales. Dimana market share JD di kategori online direct sales mencapai 49% dengan mengacu dari total GMV pada Q4 2014. Sementara Alibaba — melalui layanan Tmall — menguasai 61,4% pangsa pasar B2C e-commerce .


Merembet ke Indonesia

Namun persaingan sengit keduanya sepertinya tak cuma bakal terjadi di negara asalnya, tetapi juga merembet ke Indonesia. Hal ini setelah Alibaba telah masuk dalam jajaran pemegang saham Lazada. Lazada sendiri beroperasi di enam negara Asia Tenggara: Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Vietnam serta Indonesia. 


Chairman dan pendiri Alibaba, Jack Ma, memang menargetkan perusahaannya harus meraih setidaknya separuh pendapatan dari pasar mancanegara. Ketergantungan Alibaba saat ini pada pasar China dinilai kurang baik bagi masa depan perusahaan.

Mereka memang memiliki uang tunai besar sehingga bisa melakukan investasi semacam ini. Mereka juga mencari pemicu pertumbuhan jangka panjang.

Hanya saja, Lazada — yang bakal didukung penuh Alibaba — sepertinya juga tak akan mudah menaklukkan hati pebelanja online Indonesia. Selain cukup kuatnya para pemain lokal — BukaLapak, Tokopedia dan Blibli — tantangan juga bakal datang dari pesaing satu kampung Alibaba, yakni JD.


Sebagai pendatang baru, JD sendiri terbilang agresif berekspansi dan menggelar program promosi. Terutama ketika jualan perangkat elektronik serta perlahan merambah alat kesehatan dan kecantikan.


Dan jika ditelisik lebih jauh di antara Lazada dan JD sejatinya memiliki perbedaan yang cukup signifikan JD itu termasuk dalam kategori online direct sales, dimana barang yang dijajakan langsung dijual oleh JD. Alhasil, jika ada masalah di kemudian hari, yang bertanggung jawab adalah situs tersebut.  


Sementara Lazada merupakan sebuah online marketplace. Dimana barang-barang yang dijajakan berasal dari banyak penjual. Jadi tak heran jika Anda mencari suatu barang bisa beberapa penjual yang menjajakan dan punya penawaran harga berbeda.

Dengan model bisnis seperti ini pula Lazada tentu harus lebih galak saat melakukan pengawasan terhadap para mitra penjualnya. Jangan sampai terjadi lagi kejadian membeli ponsel ternyata dikirimi sabun batangan yang sempat bikin heboh tempo hari.

Adapun JD mengaku tak khawatir dengan bakal masuknya Alibaba lewat Lazada di bisnis e-commerce Indonesia. Mereka yakin dengan rencana bisnis matang dan sokongan lebih dari 600 karyawannya di Indonesia, mereka bisa memenangkan persaingan.

Raksasa e-commerce asal China, Alibaba, menjadi penguasa Lazada setelah membeli mayoritas sahamnya. Total Alibaba menggelontorkan uang senilai USD 1 miliar. Ada kemungkinan langkah Alibaba berekspansi ke Asia Tenggara tak berhenti sampai di sini.

Alibaba adalah perusahaan bernilai USD 200 miliar dan baru melakukan deal USD 1 miliar dalam satu segmen di e-commerce. Apakah berhenti sampai di situ? Rasanya tidak.

Alibaba sebenarnya mengincar beberapa target sebelum menjatuhkan pilihan pada Lazada. Lazada langsung memberikan mereka skala besar. Jika dari awal butuh waktu lama untuk membangun.


Lazada, meski masih rugi besar, memang sudah cukup kuat di pasar Asia Tenggara termasuk Indonesia. Alibaba yang didirikan Jack Ma ini yakin investasinya akan menguntungkan kedua belah pihak.


Kedatangan Alibaba mendukung Lazada dinilai harus diwaspadai pemain e-commerce lain di kawasan Asia Tenggara. Dan bukan tidak mungkin akan ada kerja sama antar pelaku e-commerce atau saling bergabung. Apalagi jumlah e-commerce kian bertambah. (source : detiknet)

Cukup sekian semoga bermanfaat dan salam hangat Kopi Banaran....!!

===============================================

Naaah..Sis and Bro sudah dapat ilmunya, sebagai ungkapan terima kasih silahkan membeli produk Cafe Kindoyo dibawah ini, nggak mahal kok, silahkan Telpon / WA / SMS ke 0812 2508 9203 atau bbm 57038980, atau bisa juga membeli langsung melalui lapak kami di Tokopedia, Elevenia, bukalapak maupun Toko One, langsung saja klik link berikut :

https://www.tokopedia.com/cafekindoyo/banaran-gold-classic-blend

Beli Kopi Banaran Gold Classic Blend Via : Tokopedia
Elevenia
Bukalapak
Toko One


https://www.tokopedia.com/cafekindoyo/banaran-premium
 Beli Kopi Banaran Premium Via :
 Tokopedia

 Elevenia

 Bukalapak

 Toko One



https://www.tokopedia.com/cafekindoyo/banaran-original


Beli Kopi Banaran Original Via :
Tokopedia

Elevenia

Bukalapak

Toko One



https://www.tokopedia.com/cafekindoyo/arabica-roasted-bean

Beli Kopi Banaran Arabica Roasted Bean :
Tokopedia

Elevenia

Bukalapak
Toko One 


=========================================================================

  Artikel Lainnya :  

 

Fitur Advertising Terbaru Facebook (kunci sukses 2)

Kunci Sukses Facebook Advertising (1)

 

Cara Menangani Konsumen Toko Online Dengan Bijaksana


 

Cara Mudah dan Cepat Download Video di Facebook

 

Fiber Optik adalah kabel dari kaca atau plastik

 

Kunci Sukses Berjualan Di Instagram

 

 

Bisnis Online Siap Terkena Dampak Algoritma Instagram Baru

 

Tinggalkan Beban dan Mulailah Melangkah

 

 

Solusi Jika Tak Bahagia di Tempat Kerja

 

Cara Menjual Produk Barang Secara Online di Internet

  

 

 

Bagaimana Cara Memberi Password Wifi Internet Speedy

Cara Mendapatkan uang dari ponsel Android Dengan aplikasi WHAFF

 

Cara Baru Mengetahui Password & Hack Akun email

  Bertanya PR dan Tugas Sekolah via aplikasi HP

 

   

Perbedaan Berbagai Web Hosting Server

 

 

Cara Membuat Aplikasi Android

 

http://janglischool.blogspot.com

 

Apakah Blog atauWebsite kita sudah Dipercaya Netizen ?

 

 

 

 

 

 

 Cara Mengganti Password Wifi Indihome

  

 

 Investasi melalui Dot Com

 

 

 


 Cara Membuat Akun Paypal

 

   

 

Bisnis Warnet Pemula

 

 

 
 

Mengoptimalkan Usaha dengan Berbasis Internet

 

 

Perlunya Membuat Website dan Melakukan Internet Marketing

 

 

 

Langkah Mudah Membuat Google+ Bisnis Page

 



Apa itu Facebook Advertising dan Facebook Viral Marketing

 

 

 

Memanfaatkan BBM Channel Jejaring Sosial di BlackBerry Messenger Untuk Fanspage Bisnis

 

 

 

 

Apa itu Pengertian Backlinks?

 

 

http://janglischool.blogspot.com 

Bisnis Online permudah untuk Kaya Raya, Sukses Mulia

 

 

 

Apakah Bisnis Online hanya cukup dengan website saja ?






No comments:

Post a Comment